Thursday, April 19, 2012

Panggung Sandiwara Kasus Hukum


Kebingungan yang tidak terjawab
Rakyat kecil sering dibuat bingung dengan berita kasus hukum yang mewarnai panggung politik di Indonesia. Kasus –kasus besar yang tidak juga tuntas semakin membuat rakyat kecil bertanya-tanya sebenarnya penegakkan hukum di Indonesia itu bagaimana sih? Berita yang di blow up dengan kepentingan semakin merangsang kita untuk mengikuti setiap acar berita di media-media Televisi swasta yang kian tajam mengupas pemberitaan. Semakin kita mengikuti pemberitaan media semakin aneh tingkah polah para politisi kita di atas sana yang katanya waktu akan pemilu, mengelu-elukan partainya yang paling besar, paling baik, paling jujur, paling membela rakyat, dan paling-paling lainnya yang teryata mudah begitu saja di lupakan seperti janji play boy kepada setiap perempuan yang akan dimangsanya.
 Kasus –kasus  amnesia keadilan
Setiap butir dalam Pancasila kita akan menjadi kekuatan yang utuh jika dilaksanakan dengan benar. Para pendiri bangsa mengharapkan kemerdekaan yang di rebut pada masa penjajahan akan menhadirkan kemakmuran dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk menuju keadilan termasuk keadilan pembangunan, keadilan penegakkan hokum menjadi barang langka, seperti atmosfir di hampa udara. Kasus centrury yang di sangkakan merugikan keuangaan Negara, juga belum tuntas, meskipun beberapa tersangka sudah dip roses hukumnya. Mafia Pajak yang sudah dip roses hukumnya dan salah satu pelakunya sudah di jatuhi hukuman (selamat kepada penegak hokum).
Rakyat menilai bahwa proses hokum yang ditanggung oleh oknum mafia pajak seorang PNS golongan III/a sampai merugikan Negara sebegitu besar. Muncul pertanyaan di benak orang yang berpikiran sederhana, “Kenapa Gayus bisa berbuat sepert iitu yang notabene pegawai rendahan? Bisakah dia berjalan sendiri, siapa saja orang di belakangnya? Missing Link yang diperintahkan atasan yang tidak pernah tertulis membuat bahawan sering jadi tumbal perintah atasan, amankan perintah atasan dllsb.  Pertanyaan ini juga muncul pada kasus-kasus lainnya seperti kasus wisma atlet yang juga sangat besar.
Nazarudin hanyalah oknum yang di korbankan seperti Gayus Tambunan mengenai system kasus-kasus korupsi yang melibatkan orang-orang besar. Mengapa mereka tidak bisa tersentuh? Segala persoalan hokum yang bersingungan dengan politik akan susah terungkap, atau pun jika terungkap juga kecil ganjaran hukumnya. Orang yang memiliki kekuatan politik yang besar akan susah tersentuh dengan hokum, sepertinya saya sangat setuju dengan ungkapan hokum di Inonesia, tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Saya berharap bahwa para pemimpin Negara ini memiliki prilaku baik, karena jika contoh di atas saja tidak baik, bagaimana bisa meneladani. Bersihkan langit-langit ruangan, baru tembok dan lantainya. Puaslah dengan materi yang di miliki dan jangan membuat pihak lain di rugikan.
sejauh ini saya merasa bahwa kasus Nazarudin belum memiliki perkembangan yang berarti, pasca demonstrasi kenaikan harga BBM semakin menenggelamkan pemberitaan di media, kami selalu menunggu dan menghargai proses hukum yang sedanga berjalan, semoga negara kita ini segera terbebas dari keterpurukan multi dimensi 

No comments:

 

blogger templates | Make Money Online